Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Semak Bunga Putih (Chromolaena odorata L.) Pada Fase Pertumbuhan Vegetatif

Isi Artikel Utama

Megawati
Muhammad Rais
Mohammad Wijaya

Abstrak

Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan mineral, dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Tanaman semak bunga putih (Chromolaena odorata L.) merupakan salah satu jenis tumbuhan dari famili Compositae. Daunnya mengandung beberapa senyawa utama seperti tannin, fenol, flavonoid, saponin dan steroid. Tujuan dari penelitian adalah 1) untuk menganalisis kualitas pupuk organik terhadap pertumbuhan semak bunga putih (Chromolaena odorata L.) 2) untuk mengevaluasi respon pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan semak bunga putih (Chromolaena odorata L.) dengan penggunaan dosis yang berbeda. Pembuatan komposisi pupuk organik dilakukan dengan perbandingan antara bahan basah (daun gamal, jerami padi,batang pisang) dan kotoran ternak yaitu perbandingan 1:1 (7 kg bahan basah dan 7 kg kotoran ternak), perbandingan 1:2 (14 kg bahan basah dan 7 kg kotoran ternak dan perbandingan 1:3 (21 kg bahan basah dan 7 kg kotoran ternak). Hasil penelitian didapatkan pupuk kompos yang paling bagus yaitu pada perbandingan 1:3. Kualitas dan komposisi pupuk organik bervariasi tergantung dari bahan dasar kompos dan proses pembuatannya. Kesimpulan dari penelitian ini ialah pupuk organik yang paling baik digunakan pada perbandingan 1:3, karena dari hasil pengamatan memperoleh nilai tertinggi pada rata-rata tinggi tanaman 30,38 dan jumlah daun dengan rata-rata 12,3.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Ekawandani, N. (2018). Pengomposan sampah Organik (Kubis dan Kulit Pisang) dengan menggunakan EM4. Jurnal TEDC. 12(1): 38-43.

Hartatik, Wiwik. Husnain, dan Ladiyani R. W. (2015). Peranan Pupuk Organik dalam Peningkatan Produktivitas Tanah dan Tanaman. Jurnal Sumberdaya. 9 (2).

Isroi, M. (2007). Pengomposan Limbah Kakao. Balai Penelitian Bioteknologi. Perkebunan Kakao: Bogor

Komarayati, S. (2017). Pemanfaatan Serbuk Gergaji Limbah Industri Sebagai Kompos. Buletin Penelitian Hasil Hutan. 11(2): 74-79.

Lakitan, B. (2010). Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Marsono. (2008). Petunjuk penggunaan pupuk. Bandung: Penebar Swadaya

Salundik. (2016). Meningkatkan Kualitas Kompos. Jakarta: Agromedia

Susetya, S.P. (2012). Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik. Pustaka Baru: Yogyakarta.

Yenti, Revi, Ria Afrianti, Linda Afriani. (2011). Formulasi Krim Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Euphatorium odoratum. L) untuk Penyembuhan Luka. Majalah Kesehatan Pharma Medika. (1): 227–30.

Yu, Z., Zhang, T., Zhou, F., Xiao, X., Ding, X., He, H., Rang, J., Quam, M., Wang, T., Zou, M. & Xia, L. (2015). Anticancer Activity of Saponins from Allium Chinense Against The B16 Melanoma and 4T1 Breast Carcinoma Cell. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.